Sentra Peternakan & Penjualan Ternak Bebek (Pedaging, Petelur, DOD)

Jika anda berminat untuk memesan silahkan hubungi kami di 085284054803

Jl. Pelita 1 No.26 Desa Bulukarto Kec. Gadingrejo Kab. Pringsewu Provinsi Lampung

Cara Merawat Atau Pemeliharaan Bebek Potong ( Pedaging )

Senin, 10 Oktober 2011 | komentar

Dalam merawat atau memelihara bebek potong atau dalam hal ini pedaging sebenarnya tidak sulit hanya saja membutuhkan ketekunan dan ketelitian. Karena Salah satu kunci kesuksesan didalam bisnis budidaya bebek potong adalah dalam hal pemeliharaan, agar ketika waktu panen mendapat hasil sesuai dengan yang diharapkan. Selain faktor penyakit, yang harus diperhatikan adalah dalam hal pemberian pakan. untuk itu sebaiknya teman – teman memperhatikan hal – hal sebagai berikut :

Cara2 Merawat atau Pemeliharaan Bebek Potong ( Pedaging )

1. Sanitasi dan tindakan pencegahan penyakit (preventif)
Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan bebek dan tindakan pencegahan penyakit perlu diperhatikan. Sehingga kita waspada sejak dini agar tidak timbul penyakit dikemudian hari.
2. Melakukan kontrol terhadap penyakit
Ini dilakukan setiap saat dan dengan hati-hati serta secara menyeluruh, apabila ada cacat dan terlihat tanda-tanda kurang sehat pada bebek maka tangani secara serius.
3. Pemberian pakan
Pemberian pakan pada bebek potong secara ad libitum (terus menerus) dan jika ingin praktis gunakan pakan jadi dari pabrik, tapi pilihlah pakan yang sudah teruji. Apabila ingin menghemat biaya bisa juga dengan membuat sendiri dari bahan – bahan seperti jagung, tepung ikan, bekatul, tepung tulang. Lalu pemberian minum didasarkan pada umur bebek yaitu :
a) umur 0-7 hari, air minum ditambah vitamin dan mineral.
b) Umur 7-28 hari, air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus)
4. Pemeliharaan Kandang
Perhatikan kandang agar selalu terjaga kebersihannya, karena salah satu sebab munculnya penyakit adalah tata laksana perkandangan yang kurang tepat.

Memanfaatkan Limbah Agroindustri Untuk Pakan Bebek

| komentar

Di Indonesia bahan pakan bebek dari limbah agroindustri cukup melimpah namun masih jarang digunakan untuk pakan bebek. Limbah yang cukup besar potensinya sebagai bahan pakan diantaranya adalah onggok dan kulit ari biji kedelai (Kleci). Onggok adalah sisa pemerasan umbi ubi kayu untuk mendapatkan pati. Satu ton ubi kayu dapat menghasilkan 114 kg onggok. Kulit ari biji kedelai adalah limbah dari pengupasan biji kedelai.

Potensi kulit ari kedelai atau kleci sangat besar karena pada proses pembuatan tempe selalu dihasilkan limbah kulit ari biji kedelai. Sedangkan tempe dikonsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia.
pemanfaatan limbah agroindustri

Beberapa kendala dalam pemanfaatan limbah agroindustri sebagai pakan bebek adalah tingginya kandungan serat kasar serta adanya protein yang sulit dicerna. Salah satu cara untuk meningkatkan nilai nutrisi pakan bebek dari limbah agroindustri adalah dengan melakukan fermentasi. Fermentasi ini bisa dilakukan secara sederhana dan mudah diadopsi oleh peternak. Pemanfaatan bahan pakan bebek dari limbah agroindustri dapat mengurangi biaya pakan. Untuk membuat pakan ternak tersebut, teman – teman dapat mencoba teknologi berikut ini.


Sebagai contoh adalah pembuatan ransum sebanyak 10 kg bahan. Jika ingin membuat lebih banyak tinggal mengalikan sesuai kelipatan yang diinginkan. Bahan yang diperlukan adalah 1,5kg Kleci, 1,5 kg Onggok, 4kg Jagung dan 3 kg Menir Kedelai. Jadi perbandingannya 15% Kleci, 15% onggok, 40% jagung dan 30% menir kedelai. Aduklah bahan tersebut sampai merata kemudian lakukan proses fermentasi.

Ada dua cara fermentasi yaitu dengan Aspergillus niger atau dengan multi mikroba Untuk fermentasi dengan Aspergillus niger tempatkan 10 kg bahan ransum dalam ember besar dan tambahkan 8 liter air hangat. Aduk sampai rata dan biarkan beberapa menit. Setelah agak dingin tambahkan 100 gram ragi tempe (Aspergillus niger) dan 100 gram urea, aduk kembali hingga merata. Kemudian tutup ember dan biarkan selama 3 hari. Selanjutnya pakan bebek dari limbah agroindustri sudah siap untuk diberikan pada bebek.

Untuk fermentasi dengan Multi mikroba siapkan 8 liter air dalam ember, tambahkan 10 ml multi mikroba dan aduk merata. Tambahkan 10 kg bahan ransum sambil diaduk. Kemudian masukkan dalam karung dan tutup rapat lalu dibiarkan selama 3 hari. Bahan yang telah difermentasi dalam jumlah banyak dapat disimpan sebagai pakan. Sebelum disimpan agar dijemur terlebih dahulu sampai kering supaya tidak bau ataupun ditumbuhi jamur.

Penggunaan pakan bebek dari bahan limbah ini menunjukkan adanya kenaikan bobot yang lebih tinggi pada bebek yang dipelihara. Sedangkan banyaknya pakan yang diperlukan menjadi berkurang. Berarti biaya pakan juga menjadi lebih murah. Kalau mau lebih murah, disarankan pembuatan pakannya dengan cara fermentasi multi mikroba.

Demikian informasi mengenai pakan bebek dari limbah agroindustri, yang sumbernya saya dapatkan dari www.litbang.deptan.go.id.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Bebek Sumatera - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger