Sentra Peternakan & Penjualan Ternak Bebek (Pedaging, Petelur, DOD)

Jika anda berminat untuk memesan silahkan hubungi kami di 085284054803

Jl. Pelita 1 No.26 Desa Bulukarto Kec. Gadingrejo Kab. Pringsewu Provinsi Lampung

Cara Beternak Itik / Bebek Secara Intensif

Sabtu, 17 Desember 2011 | komentar

Bagaimana cara beternak itik / bebek petelur secara intensif, berarti itik / bebek tidak digembalakan, sehingga pakannya disediakan secara penuh dan kandangnya disesuaikan. Pada umumnya peternak itik / bebek petelur di Indonesia memiliki skala usaha 100 – 400 ekor (skala kecil) dan kurang-lebih 500 ekor (skala besar). Skala usaha yang digunakan dalam analisis finansial itik / bebek petelur dengan pola pemeliharaan intensif adalah 300 ekor per masa pemeliharaan (12 bulan). Masa pemeliharaan itik / bebek dari bibit itik / bebek dara (6 bulan) hingga afkir adalah 365 hari, dengan tingkat mortalitas (mati) satu persen.

Itik / bebek sudah mulai bertelur mulai bulan pertama hingga bulan kedua belas, dengan dua tahap produksi telur. Pada satu masa pemeliharaan tersebut, itik / bebek mengalami rontok bulu selama dua bulan (bulan keenam dan ketujuh), sehingga pada masa itu itik / bebek tidak bertelur. Tahap produksi pertama (bulan pertama hingga kelima) idealnya produktivitas itik / bebek rata-rata 70% dari jumlah populasi, dan tahap kedua (dari selesai rontok bulu hingga afkir) rata-rata 60%.


Adanya masa tidak bertelur tersebut, peternak harus mengatur pola produksi, sehingga kontinuitas telur itik / bebek yang dihasilkan dapat terus terjaga (berkelanjutan). Oleh karena itu harus ada penambahan populasi itik / bebek pada waktu tertentu. Bibit itik / bebek ditambahkan secara bertahap, yaitu 300 ekor setiap tiga bulan sekali sehingga pada akhir tahun populasi itik / bebek tersebut telah tetap berjumlah 1200 ekor.
Kebutuhan luasan kandang itik / bebek petelur pola intensif, untuk tempat tidur adalah 3 ekor/m2, serta tempat bermain (pengganti tempat “angon”) 2 ekor/m2. Satu unit kandang dengan luas 252 m2 tersekat menjadi 3 buah kandang, mampu menampung 300 ekor itik / bebek. Penambahan 300 ekor per tiga bulan tersebut menyebabkan populasi itik / bebek menjadi 1200 ekor, sehingga dibutuhkan 4 unit kandang sistem ren.

Selain kandang, usaha itik / bebek petelur pola intensif juga membutuhkan sarana penunjang lain, yaitu bangunan rumah jaga yang juga sekaligus gudang. Oleh karena itu, lahan yang dibutuhkan untuk menampung 4 unit kandang itik / bebek (12 kandang), dan satu buah bangunan rumah jaga dan gudang (100 m2) adalah kurang lebih 1500 m2. Peralatan kandang yang dibutuhkan hanya baskom dengan diameter kurang lebih 40 cm untuk tempat pakan dan minum itik / bebek. Satu buah baskom untuk tempat pakan, digunakan untuk 25 ekor itik / bebek dan untuk tempat minum digunakan 30 ekor .

Itik / bebek diberi makan penuh, yaitu tiga kali sehari (pagi-siang-sore). Pakan yang digunakan pada pola ini adalah pakan buatan (pabrik). Kebutuhan pakan untuk itik / bebek petelur adalah 150 g/ekor/hari, sehingga setiap bulannya dibutuhkan 4,5 kg/ekor. Pemberian obat dan vitamin pada itik / bebek petelur dengan pola intensif dilakukan setiap satu bulan sekali. Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pemeliharaan itik / bebek petelur dengan pola ini adalah 1 orang setiap 100 – 500 ekor itik / bebek. Untuk alas tidurnya, kandang itik / bebek petelur perlu diberi jerami atau sekam, dan diganti setiap bulannya.

Bagaimana Cara Beternak Bebek

Kamis, 15 Desember 2011 | komentar

Bagaimana sie cara beternak bebek, mungkin banyak orang belum mengerti bagaimana cara beternak bebek yang gampang2 susah. Bebek adalah hewan penurut, bahkan mereka bisa baris lho… Bebek mudah di ternakkan dan dipelihara. Banyak sekali sumber daya yang bisa kita ambil dari bebek ini, ada telurnya, dagingnya bahkan kotorannya bisa di jadikan pupuk. Penggemar daging dan telur bebek sekarang semakin banyak, karena rasa dari dagingnya yang sangat lezat. Telurnya pun bisa dibikin telur asin yang tak kalah lezat dengan dagingnya. Kebutuhan akan ketersediaan daging dan telur bebek ini sangatlah tinggi, nah inilah kesempatan Anda karena bisnis ini masih sangat potensial untuk dijalankan.

Umumnya usaha peternakan bebek ditujukan untuk bebek petelur. Namun peluang bebek pedaging juga bisa diambil dari bebek jantan atau bebek betina yang sudah lewat masa produksinya. Selain itu bisa juga pebisnis mengambil bagian pembibitan ternak bebek sebagai fokus usaha.

Namun sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri dengan pemahaman tentang perkandangan, bibit unggul, pakan ternak, pengelolaan dan pemasaran hasil. Misalnya bagaimana pemeliharaan anak bebek (5-8 minggu), pemeliharaan bebek Dara (umur 8-20 minggu ke atas) dan pemeliharaan bebek petelur (umur 20 minggu ke atas).

Masa produksi telur yang ideal adalah selama 1 tahun. Produksi telur rata-rata bebek lokal berkisar antara 200-300 butir per tahun dengan berat rata-rata 70 gram. Bahkan, bebek alabio memiliki produktivitas tinggi di atas 250 butir per tahun dengan masa produksi telur hingga 68 minggu.

Pemeliharaannya tidak membutuhkan waktu yang lama, dimana hasil sudah bisa dipetik dalam waktu 2-3 bulan. Hal tersebut disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya relatif lebih baik daripada bebek betina. Berat badan sampai saat dipotong tidak kurang dari 1,5 kg. Dengan memanfaatkan bebek jantan, dalam waktu yang relatif singkat sudah dapat dicapai berat yang lebih dibutuhkan. Pemotongan pada umur yang relatif muda, menghasilkan daging yang lebih empuk, lebih gurih dan nilai gizinya lebih tinggi.

Bebek Siap Telur = Rp 45.000,- S/d Rp 60.000,-
DOD Betina = Rp 8.500,-
DOD Jantan = Rp 6.500-
Bebek Potong 1,2 kg s/d 1,3 kg = Rp 33.500,-
Telur Tetas = Rp 2.000,-
Telur Konsumsi = Rp. 1.700,-

Usaha peternakan itik di Indonesia telah lama dikenal masyarakat. Agar usaha ini dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi pemiliknya maka perlu diperhatikan beberapa hal yang menyangkut Manajemen pemeliharaan ternak itik, antara lain :

1. Seleksi Bibit Bebek

Bibit itik di Indonesia dibagi dalam dua kelompok yaitu :

a. Itik Lokal

1). Itik Tegal (Tegal).
Ciri-ciri : warna bulu putih polos sampai cokelat hitam, warna paruh dan kaki kuning atau hitam.
2). Itik Mojosari (Mojosari Jawa Timur).
Ciri-ciri : warna bulu cokelat muda sampai cokelat tua, warna paruh hitam dan kaki berwarna hitam.
3). Itik Alabio (Amuntai Kalimantan Selatan).
Ciri-ciri : badan lebih besar dibandingkan dengan itik Tegal.
4). Itik Asahan dikembangkan di Tanjung Balai, Sumatera Utara.
5). Itik Lampung.
b. Itik Persilangan

2. Pakan Bebek

a. Jenis Pakan : jagung, dedak padi, bungkil kedelai, bungkil kelapa, keong mas, tepung ikan, kosentrat dll.
Gunakan bahan pakan yang murah dan tersedia di sekitar lingkungan dalam jumlah banyak atau tersedia se panjang tahun (limbah bahan pangan atau hasil sampingan bahanpangan)

b. Pemberian Pakan :

Umur 1 – 2 minggu 60 gr/ekor/hari.
Umur 3 – 4 minggu 80 gr/ekor/hari.
Umur 5 – 9 minggu 100 gr/ekor/hari.
Umur 10 minggu 150-180gr/ekor/hari.
3. Perkandangan

a. Lokasi Kandang

Jauh dari keramaian.
Ada atau dekat dengan sumber air.
Tidak terlalu dekat dengan rumah.
Mudah dalam pengawasan.
b. Bahan kandang bisa terbuat dari kerangka kayu atau bambu, atap genteng dan lantainya pasir atau kapur.

c. Daya tampung untuk 100 ekor itik :

Umur 1 hari – 2 minggu 1 -2 m.
Umur 1 – 2 minggu 2 – 4 m.
Umur 2 – 4 minggu 4 – 6 m.
Umur 4 – 6 minggu 6 – 8 m.
Umur 6 – 8 minggu 8 – 10 m.
Itik dara sampai umur 6 bulan 5 – 10 ekor/m.

4. Tatalaksana Pemeliharaan

a. Secara ekstensif yaitu pemeliharaan yang berpindah-pindah.

b. Secara intensif yaitu secara terus-menerus dikandangkan seperti ayam ras.

c. Secara semi intensif yaitu dipelihara di kandang yanga ada halaman berpagar.

Perbandingan jantan dan betina (sex ratio) adalah 1 : 10 dan dipilih ternak itik yang berproduksi tinggi.

5. Kesehatan

a. Penyakit Berak Kapur.

Penyebab : Bakteri Salmonella Pullorum. Tanda-tanda : Berak putih, lengket seperti pasta.

Pencegahan: Kebersihan kandang, makanan, minuman, vaksinasi, dan itik yang sakit dipisahkan.

b. Penyakit Cacing.

Penyebab : Berbagai jenis cacing.

Tanda-tanda : Nafsu makan kurang, kadang-kadang mencret, bulu kusam, kurus, dan produksi telur menurun. Pencegahan: Kandang harus bersih, kering tidak lembab, makanan dan minuman harus bersih dan sanitasi kandang.

c. Lumpuh.

Penyebab : Kekurangan vitamin B.

Tanda-tanda : Kaki bengkak dibagian persendian, jalan pincang dan lumpuh, kelihatan ngantuk, kadang-kadang keluar air mata berlebihan.

Pencegahan : Pemberian sayuran / hijauan dalam bentuk segar setiap hari.

6. Pasca Panen

a. Telur itik dapat diolah menjadi telur asin, telur pindang, dll.

b. Bebek dapat diolah menjadi bebek panggang dll

c. Bulu dapat diolah menjadi kerajinan tangan

d. Tinja/kotoran itik dapat menjadi pupuk.

Bebek Peking China

| komentar

Bebek Peking atau Peking Duck merupakan sajian populer dari Cina. Singgah ke daratan Cina dan mencicipi Bebek Peking adalah keinginan setiap wisatawan. Sajian bebek panggang ini diperkenalkan pertama kali oleh seorang juru masak pada masa Dinasti Ming (1368-1644) dan hanya disajikan untuk kaisar dan keluarganya.

Bebek yang diolah menjadi bebek peking diternakkan secara khusus di Lembah Sungai Chanjiang (Yangtze) dimana bebek diberi pakan khusus sehingga menjadi gemuk dan sehat untuk bisa menghasilkan daging yang lembut dan kulit yang kering saat dipanggang. Pada abad ke-16 saat Peking atau Beijing menjadi pusat pemerintahan, cara memasak bebek peking mulai dipopulerkan untuk masyarakat umum.

Resep Bebek Peking

Bagian mana yang akan dimakan pertama kali pada bebek peking? Tentu saja kulitnya yang sudah dari dulu terkenal sangat renyah. Namun tidak asal saja, ada trik-trik khusus dalam menyantap kulit bebek ini, di resto-resto berbintang lima, chefnya sendiri yang akan mengiris-iris kulit bebek di hadapan tamu. Chef yang mahir harus bisa memotong kulit bebek dengan ukuran yang sama.



Setiap iris kulit bebek diletakkan pada selembar pancake, sebutannya "momo", yang terbuat dari campuran tepung terigu, air, minyak, dan garam. Kemudian dibubuhi daun bawang, mentimun, dan saus hoisin. Selanjutnya, dilipat menyerupai bentuk lumpia, dan siap disantap. Paduan antara lembutnya "momo", renyahnya kulit bebek, harumnya daun bawang, segarnya mentimun, serta gurihnya saus hoisin sungguh membuat rasa hidangan ini begitu luar biasa.

Pembuatan Bebek Peking

Keluarga-keluarga di Cina biasa menyantap bebek peking untuk sasat-saat istimewa saja karena proses pembuatannya yang cukup sulit dan tidak bisa dilakukan di rumah. Sehingga tidaklah mengherankan jika harga bebek peking sangatlah mahal.

Selain itu, untuk membuat bebek peking harus menggunakan bebek khusus, dimana komposisi antara kulit dan lemaknya harus merata. Di Cina sendiri yang hanya bebek asal Cina bagian utara yang pantas digunakan. Bebek-bebek ini diternakkan dengan diberi pakan khusus, dan tidak boleh banyak bergerak supaya gemuk dan dagingnya empuk.



Saat pemotongannyapun, bebek harus berusia 5 bulan. Lebih dari itu sudah tidak bisa digunakan untuk olahan bebek peking. Bebek juga harus utuh, lengkap dengan kepalanya, karena saat diolah, ke dalam tubuh bebek harus ditiupkan udara lewat pompa. Bahkan dulu pemasak bebek pekingnya sendiri yang memberi "napas buatan" ini kepada si bebek yang akan diolah. Ini bertujuan agar kulit bebek mudah dilepas dari daging bebek setelah matang.

Setelah itu, bebek digantung di udara terbuka selama berjam-jam agar kering seluruh permukaan kulitnya baru kemudian dipanggang dalam oven khusus yang sangat besar. Karena bentuk ovennya yang mirip dengan pesawat apolo, orang menyebutnya "Oven Apollo".

Di dalam oven inilah bebek dipanggang dengan cara digantung agar lemaknya luruh ke bawah, cara inilah yang menjadikan daging bebek peking tidak berlemak. Setelah itu bebek digoreng dengan cara menyiram-nyiramkan minyak mendidih ke bebek yang digantung di atas wajan supaya didapatkan kulit bebek yang renyah namun dagingnya tetap lembut.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Bebek Sumatera - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger